Belajar di Rumah (BDR) Daerah Kecamatan Minggir
BDR (Belajar di
Rumah)
Ardina Muthaharatul
Fitriani
NIM. 19413244001
Pendidikan Sosiologi
2019 A
Mata Kuliah Praktek
KKL
Dosen Pengampu: Aris
Martiana, S.Pd., M.Si. & Datu Jatmiko, S.Pd., M.A.
Sejak 16 Maret
2020 pemerintah menerapkan metode pembelajaran siswa secara daring atau belajar
dari rumah. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah pandemi
Covid-19. Pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah-sekolah meminta para
peserta didik untuk belajar di rumah.
Hingga saat ini
virus Covid-19 masih menjadi trending atau pembicaraan yang hangat. Di seluruh
dunia, virus ini masih mendominasi publik. Dalam waktu singkat virus ini dapat
menjadi bahan perbincangan manapun, disebut sana sini dan diberitakan secara
masif di media cetak maupun media online.
Covid-19
merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru
ditemukan. Walaupun virus ini banyak menyerang orang yang tergolong lansia,
namun sebenaranya dapat juga menyerang siapa saja tidak pandang umur, bahkan
balita maupun anak-anak. Virus Covid-19 ini dapat menyebabkan gangguan ringan
pada sistem pernafasan, infeksi paru-paru yang berat, bahkan hingga kematian.
Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China, pada akhir Desember
2019. Virus ini menular sangat cepat dan telah menyebar hampir ke semua negara
di belahan dunia, termasuk Indonesia. Hanya dalam waktu beberapa bulan saja.
Sehingga WHO pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi
global.
Hal tersebut
membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam
rangka mencegah penyebaran virus. Di Indonesia Pemerintah memberlakukan
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi adanya
penyebaran virus ini, dengan demikian semua kegiatan sosial yang dilakukan di
luar rumah harus dihentikan hingga angka penularan kasus virus ini mereda.
Pemerintah
daerah mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan siswa dan mulai menerapkan
metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) atau secara online.
Kebijakan pemerintah ini mulai efektif dilaksanakan di beberapa wilayah
provinsi di Indonesia, kemudian diikuti oleh provinsi lainnya. Tetapi hal
tersebut tidak berlaku bagi beberapa sekolah di sebagian daerah, khususnya
sekolah-sekolah yang belum siap dengan sistem pembelajaran daring, dimana
membutuhkan media pembelajaran online seperti media elektronik smartphone,
laptop, atau komputer.
Sistem
pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara
langsung antara tenaga pendidik (guru) dengan peserta didik, namun dapat
dilakukan secara online dengan menggunakan jaringan internet. Tenaga pendidik
harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan meskipun terpaut
jarak yang jauh dan siswa berada di rumah. Dengan ini tenaga pendidik,
khususnya guru dituntut agar membuat desain media pembelajaran sebagai inovasi
dengan memanfaatkan media online. Berikut beberapa bentuk pembelajaran daring
yang dilakukan oleh peserta didik dari rumah:
Dengan
menggunakan fasilitas media elektronik laptop
Peserta
didik yang memiliki fasilitas media elektronik laptop akan menggunakan media
tersebut untuk membantu pembelajaran daring, hal tersebut terbukti lebih
efektif jika dibandingkan menggunakan smartphone. Karena akses menggunakan
laptop lebih jelas dengan layar yang lebih lebar. Dengan demikian pembelajaran
secara daring ini tercipta lebih efektif.
Dengan
menggunakan aplikasi Zoom Meeting atau Google Meet
Zoom
Meeting dan Google Meet menjadi aplikasi paling laris dan paling efisien yang
sering digunakan oleh tenaga pendidik. Guru maupun dosen banyak yang menggunakan
aplikasi ini untuk mempermudah jalannya belajar mengajar secara online.
Menggunakan Google Classroom
Google Classroom merupakan media platform fasilitas dari Google yang menjadi salah satu media pembelajaran belajar mengajar secara daring. Google Classroom ini terbukti menjadi salah satu laman web atau juga aplikasi yang efektif dalam pengumpulan tugas dan peserta didik dapat dengan mudah menunduh materi yang telah di unggah oleh tenaga pendidik. Hal ini cukup efektif dan tidak memberatkan, bahkan siswa SMP pun juga menggunakan Google Classroom ini.
Menggunakan
Be Smart UNY
Be
Smart adalah laman web dari Universitas Negeri Yogyakarta yang menjadi salah
satu bentuk fasilitas untuk mahasiswa. Be Smart ini digunakan untuk media
blended learning atau pembelajaran campuran, baik secara daring maupun luring.
Karena keadaan sekarang yang mengharuskan mahasiswa untuk daring, maka Be Smart
menjadi salah satu media untuk melakukan belajar mengajar oleh dosen di UNY.
Laman web blended learning seperti ini tidak hanya UNY saja yang memiliki.
Namun, kampus lain baik negeri maupun swasta juga menggunakan laman web seperti
ini, hanya berbeda nama. Seperti Universitas Gajah Mada yang laman web blended
learningnya dengan nama Elok. Laman web seperti ini memudahkan mahasiswa untuk
mengakses materi yang telah diunggah oleh dosen, dengan demikian mahasiswa
dapat melakukan diskusi maupun mengumpulkan tugas dengan mudah. Hal ini cukup
efektif untuk mendukung pembelajaran daring.
Itulah
berbagai macam contoh media pendukung pembelajaran daring dari siswa maupun
mahasiswa. Adanya pembelajaran daring ini tentu saja memiliki kekurangan dan
kelebihan yang dialami masing-masing peserta didik. Permasalah-permasalahan
yang kerap muncul ini terbukti dari tidak sedikit peserta didik maupun
mahasiswa yang sulit memahami materi pembelajaran, meskipun didukung dengan
media pembelajaran yang efektif, namun pemahaman seseorang untuk memahami
pembelajaran tentu berbeda. Dengan daring yang tidak bertatap muka secara
langsung, peserta didik jadi kesulitan untuk bertanya kepada guru. Banyak
kendala yang dialami, mulai dari kurangnya fasilitas hingga sulitnya jaringan
internet di daerah masing-masing. Pembelajaran daring yang tidak dapat lepas
dari jaringan internet ini yang sering sekali menjadi kendala peserta didik,
dapat dikarenakan letak geografis rumahnya yang masih jauh dari jangkauan
sinyal seluler. Hal tersebut menyebabkan kurang optimal pelaksanaan
pembelajaran secara daring.
Permasalahan
lain yang muncul adalah pengalaman orang tua peserta didik yang kerap memarahi
anaknya karena mendapatkan anaknya yang sulit diatur sehingga orang tua
tersebut menginginkan anak mereka belajar kembali di sekolah. Belum lagi orang
tua yang sibuk bekerja sehingga kurang dalam mendampingi anaknya dalam
pembelajaran daring, akibatnya anak kurang memperhatikan tugas yang diberikan
oleh guru sehingga tidak mengumpulkan hasil pekerjaannya.
Perlu
disadari bahwa ketidaksiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran daring ini
juga menjadi masalah. Perubahan sistem belajar tatap muka menuju sistem daring
ini amat sangat mendadak tanpa persiapan yang matang. Namun, hal ini harus
tetap dilaksanakan agar proses pembelajaran tetap dapat berjalan dengan lancar
dan peserta didik tetap mendapat ilmu walaupun dalam kondisi pandemi ini.
Solusi
permasalahan ini adalah pemerintah memberikan kebijakan dengan membuka gratis
atau memfasilitasi layanan aplikasi daring yang bekerjasama dengan provider
internet serta aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring. Selain itu,
pemerintah juga mempersiapkan kurikulum dan silabus pembelajaran berbasis
daring. Bagi sekolah-sekolah perlu untuk melakukan adanya bimbingan teknik
(bimtek) online proses pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada orang
tua dan peserta didik melalui media cetak atau media sosial mengenai tata cara
pelaksanaan pembelajaran daring yang berkaitan dengan peran dan tugasnya
sebagai orang tua.
Semoga
pandemi ini cepat berlalu seiring dengan pemberlakuan kebijakan new normal yang
telah dikeluarkan oleh pemerintah. Sehingga proses pembelajaran dapat
terlaksana seperti semula dengan kehadiran guru dan peserta didik yang saling
berinteraksi secara langsung.
Komentar
Posting Komentar